Selasa, 06 Juli 2010

Kenapa?



Kenapa kamu milih jurusan psikologi? Kenapa masuk UIN? Kenapa bajunya gak pake warna biru aja? Kenapa harus rapat jam 6 pagi? Kenapa sih kamu masih kekanak-kanakan? Kenapa kemaren gak jadi pulang kampung? Kenapa…..????!!!


Masih banyak kenapa-kanapa lainnya yang senantiasa ditujukan pada kita. Terkadang mungkin sulit untuk dijawab, karena memang kita tak memikirkan alasan itu sebelumnya. Namun terkadang juga mudah, karena hal tersebut dilakukan atas suatu prencanaan. “Kenapa” ini mungkin juga jadi hal yang terus muncul dan membuat bosan untuk menjawabnya *atau emang gak bisa jawab… tuing tuing @_@.

Ada beberapa alasan si “kenapa” ini dilontarkan oleh seseorang.
1.bisa jadi karena si penanya benar-benar ingin mengetahui alasan suatu hal tersebut dan memahaminya untuk kemudian dapat menentukan apa yang akan dia lakukan. Misalnya:
Tanya: “kenapa kemaren gak nelpon?”
Jawab: “iya maaf, soalnya kemaren gak ada pulsa” (klise banget yaks, hihi)
Nah, ketika jawabannya memuat suatu alasan yang informatif ataupun dapat di terima oleh si penanya, maka si penanya ini dapat mengambil respon/tindakan selanjutnya.

2.Yang kedua bisa jadi ingin mengambil informasi yang sekiranya akan tersampaikan dari jawaban orang yang di tanya. Misalnya:
A: “Kenapa masuk UIN?”
B: “soalnya selain dapet ilmu umum, ilmu agamanya juga langsung dapet. Terus di UIN ada organisasi yang dapat mengembangkan berbagai potensi kita yaitu KAMMI. KAMMI ini organisasi terkeren se-UIN. Berbagai ilmu bisa dapet deh di KAMMI ini, soalnya ukhuwahnya kan luas, bisa sharing dari berbagai disiplin ilmu dari berbagai kampus dan dari berbagai latar belakang.” *huaahahaha, promosi KAMMI
A: “oohh gitu, emang KAMMI organisasi kayak gimana? Apa saya boleh ikutan?”
B: “boleh boleh boleh, boleh banget..!! KAMMI itu…. bla bla bla..”

3.karena penanya tersebut perhatian. Misalnya:
Udin: “kenapa kamu pake baju batik?”
Usro: “pengen aja” (jawaban paling simple n bisa di gunakan setiap saat, wkwkwk)
Udin: “yaa, terserah kamu sih, tapi masalahnya kita kan disini mau maen bola, masa kamu pake batik?!!”

4.karena ISENG. Ya emang karena gak ada obrolan lain aja. Nah “kanapa” ini dilontarkan begitu saja. Jadi, apapun jawabannya minumnya teh botol sosro bagi si penanya gak ngaruh tuh. Misalnya:
orang iseng gak ada kerjaan: “menurut loe, kenapa gue ganteng banget?”
orang yang diisengin: “ya mungkin sebenarnya itu karena mutasi kode DNA akibat sinar X, PADAHAL seharusnya gak ganteng”
orang iseng gak ada kerjaan: “heheheheeheheheheeh *sambil cengar cengir* berarti loe ngakuin donk kalo gue ganteng! Gue emang ganteng banget sih”
orang yang diisengin: *jeeehh salah ngomong gue*

5.Kebetulan penulis belum menemukan alasan lainnya, wekks.

Nah pertanyaannya sekarang “KENAPA juga saya nulis artikel ini?” “keknya gak ada kerjaan”. “bisa bisa bisa.. alasan lain karena begitu banyak “kenapa” yang belum bisa saya jawab, hiks..”

Pertanyaan “kenapa” ini sebenarnya bisa jadi sebagai pengingat terhadap NIAT kita melakukan sesuatu. Karena Allah pun akan menilai niat tersebut. Misalnya saja ketika kita ikut baksos, terus ditanya kenapa ikutan.. nah bagi si penanya mungkin alasannya karena beberapa hal yang ditulis diatas, sedangkan bagi yang ditanya itu suatu pengingat apa niat kita sebenarnya. Apa ikut baksos gara-gara dipaksa? Apa karena ingin membantu sesama manusia dan mencari ridho Allah? Apa karena ngisi waktu luang? Cari pengalaman? Atao iseng-onseng berhadiah??? Oke, jika ternyata salah niat, bisa diluruskan kembali kan.. yupz, karena ada pertanyaan “kenapa” itu.

Tapi saya sendiri masih bingung, apakah semua hal itu HARUS ada alasannya? Karena ada hal yang jika ditanya “kenapa” sangat sulit menemukan jawabannya. ada pendapat???

Menjadi dewasa itu pilihan



“menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah pilihan”


Kalimat itu terasa tak asing ditelinga, karena memang sangat sering orang ucapkan. Dalam psikologi di bahas bahwa usia seseorang itu di masukkan dalam beberapa kategori.

1.Usia kronologis, yaitu usia yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang, misalnya 1 tahun atau 30 tahun.
2.Usia biologis, yaitu usia yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh hal ini dapat terjadi jika seseorang menjadi tua.
3.Usia psikologis, yaitu usia yang diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang merasakan dan bertindak. Hal ini dapat terjadi misalnya seseorang yang berumur 70 tahun merasa lebih muda atau seseorang yang berusia 20 tahun dapat mengambil suatu keputusan.

Usia-usia tersebut tak selamanya berjalanan beriringan (seperti kebanyakan orang). Bisa jadi usia kronologisnya 27 tahun, usia biologisnya seperti orang yang berusia 15 tahun (baby face), sedangkan usia psikologisnya seperti usia 18 tahun (remaja). Namun pernyataan “menjadi tua itu pasti” adalah benar adanya,, karena usia kronologis akan terus berjalan tanpa bisa di stop atau diperlambat (kecuali pemalsuan identitas, umur 38 ngaku-ngaku 28, jyaahh).

Sedangkan usia psikologis itu benar-benar suatu pilihan. Apa ketika berusia 24 tahun (dewasa awal) sikap kita masih seperti remaja? Ataukah kita akan berusaha untuk memenuhi tugas-tugas perkembangan usia kita? Walaupun ada banyak hal yang “dibebankan” pada usia dewasa namun tak semata-mata itu akan “membebani” kita. Toh Allah tidak akan membebani seseorang diluar batas kemampuannya.

Sekali lagi ini memang pilihan. Manusia diberikan akal untuk berpikir dan qolbu untuk menimbang. Karenanya Allah “membebaskan” manusia mengambil sebuah pilihan

“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya” (TQS. Asy-Syams: 8)


Jadi siapkah kita menjadi dewasa? Dengan berbagai tanggungjawab, dengan “dunia baru” menjadi seseorang yang lebih matang dalam bertindak. Namun, menjadi dewasa itu tak semata-mata pilihan yang bisa dengan mudah untuk dilewati. Karena menjadi dewasa butuh pengalaman, butuh pengetahuan, butuh kesiapan dari orang itu sendiri. Akan sangat sulit menjadi dewasa tatkala dari kecil hingga, misalnya umur 25tahun, selalu dimanja oleh orangtuanya, tidak pernah diberi kepercayaan untuk mengambil keputusan. Akan cukup sulit juga ketika memilih menjadi dewasa namun kapasitas diri tak di upgrade. Karena menjadi dewasa bukan hanya mengatakan “ya, saya akan bersikap dewasa”, tapi juga membutuhkan proses antara waktu, kesiapan dan kapasitas.

WAKTU, tentu bukan mentang-mentang baru milad yang ke-20, lalu besoknya bimsalabim langsung dewasa. Tidakssss tidakss! namun usia itu bisa jadi titik tolak memulai bersikap dewasa. KESIAPAN, berhubungan dengan pilihan itu tadi. Apa siap dengan segala konsekuensi baik dan buruknya? Untuk yang terakhir adalah kapasitas. KAPASITAS sangat perlu di upgrade, menambah banyak pengalaman agar dapat banyak mengambil pelajaran/hikmahnya. Mangasah intelektual/logika dengan banyak baca, ngaji, diskusi dan aksi, karena intelektual sangat mempengaruhi decision making dan problem solving. Sehingga bisa semakin bijak dalam menyikapi sesuatu.

Hal yang paling penting dalam memilih menjadi dewasa ini adalah selalu memohon bimbingan Allah, dan menjadi dewasa adalah semata-mata demi menyempurnakan perjalanan menuju-Nya agar dapat meraih keridhoan-Nya..

Saatnya katakan: “saya akan belajar menajdi dewasa,,,bismillah..”

JERMANku sadis juga..



“gooollll…!!! Ye ye ye!”


itu salah satu teriakkanku sewaktu jerman memasukkan bola ke gawang Argentina. Untung aja gak ada pak RT yang ngegrebek kosanku karena membuat gaduh. Dan untungnya lagi gak ada razia dari petugas Rumah Sakit Jiwa karena teriak-teriak sendiri dan juga senyum-senyum sendiri, malem-malem pula. Hiiiyy..

Yupz, 4-0. Argentina sang Juara dunia beberapa kali harus mengakui betapa kuatnya jerman. Gol tanpa balas membuat Diego Maradona pucat pasi n di sudut lainnya Michael Ballack tersenyum-senyum.. kejam juga ya?

Awalnya sempet smsan sama temen n kakak n aku bilang 3-0 buat Jerman, tapiiii…. Ternyata mereka menghadiahiku gol tambahan sebagai pemanis.. hohoho.. keren! Apa ini karena salah satu pemain mereka yang rajin tilawah saat akan turun kelapangan ya? –OZIL, nomor punggung 8 (hee 8? :p)

Yang pasti sebelum itu pun Jerman dengan kejamnya MENGALAHKAN INGGRIS 4-1 dan juga membuat muka David Beckham pucat. Walaupun sempet ada insiden wasit tak mengesahkan bola yang masuk ke gawang Jerman. Yaa,, karena wasit juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan teknologi!

Oya, walaupun kosan aku dah sepi, karena yang lain mah dah pada libur, tapi depan kosan aku ada yang belum pulang, n kalo aku lagi nonton dia juga nonton, trus suka teriak-teriak juga. Bedanya aku mah teriak... atau ”yeeeeee, goooll” kalo dia teriak “yaaaaahhhh..”. hahaha, waktu lawan inggris dia kayaknya milih inggris, waktu lawan argentina kayaknya megang argentina, heeheha maaf ya..

Finally, aku harap jerman masuk final n JUARA. Walaupun lawan yang akan dihadapi cukup berat- spanyol, dan semoga di final bisa lawan belanda, supaya seru! Yoo ayoo dukung Jerman!

*digaji berapa sih aku, mau-maunya promosiin jerman, @_@

Senin, 05 Juli 2010

Workshop PMB KAMMI 2010

PMB itu..
Ibarat JERMAN vs argentina,
“mereka berlari kencang, menjemput bola…menggiringnya… melewati lawan, terjatuh, terluka… namun mereka bangkit kembali!! Bekerja sama menjalankan strategi… dann GOOOOLLLL!!”






Bedanya, KAMMI menggiring “bola” tidak dengan kaki… tapi dengan HATI…


PMB mungkin lebih dikenal adalah kependekan dari Penerimaan Mahasiswa Baru. Namun bagi suatu organisasi akan lebih tepat jika dikatakan sebagai Perekrutan Mahasiswa Baru, karena yang menerima maba toh tetap universitas, kepentingan kita pasti merekrut mereka untuk menjadi anggota organisasi kita.

KAMMI Daerah Bandung (KAMDA Bandung) pada hari Sabtu-Minggu (3-4 Juli 2010) mengadakan sebuah hajatan bagi kader KAMMI se-Bandung yaitu workshop PMB KAMMI 2010 yang bertempat di jalan Katamso. Acara yang di striker-i oleh komisariat UNISBA dan ITB ini bertujuan agar PMB tahun 2010 ini lebih baik dan lebih matang dari PMB tahun sebelumnya.

Pada hari pertama workshop ini berisikan mengenai materi rencana strategis PMB 2010 yang sampaikan oleh ketua departemen kaderisasi KAMDA Bandung, kang Acep Saeful Millah. Peserta workshop untuk materi ini terlihat cukup antusias, terutama pada bagian bagaimana strategi dalam pendekatan terhadap calon mahasiswa baru nanti. Pertanyaan untuk sesi ini cukup bertubi-tubi dan berjalan sangat interaktif.

Materi kedua mengenai peranan akhwat dalam optimalisasi PMB oleh ketua Badan Khusus Muslimah KAMDA Bandung, teh Siti Nani Aisyah. Materi ini berisikan sejauh mana peran akhwat dalam menyukseskan kegiatan PMB serta sempat dibahas juga batasan akhwat dalam menjalankan tugasnya. Pertanyaan terbanyak justru muncul dari ikhwan, yang menanyakan berbagai hal.

Materi ketiga dirasa sangat menarik, yaitu mengenai optimalisasi media dalam PMB yang disampaikan oleh humas KAMDA Bandung, kang Fakhmi Kemal Islamy mahasiswa IT Telkom’06. Peserta dikenalkan dengan berbagai media yang bisa dijadiakan alat bantu dalam menyukseskan PMB, serta tak lupa pula mempresentasikan sticker baru untuk PMB kali ini versi KAMDA yang nantinya (insyaAllah) akan dibagikan pada seluruh komisariat di se-Bandung. Banyak peserta ber-“ohhh” ria ketika mendengarkan penjelasan pemateri khususnya mengenai pembuatan logo. Sebenarnya untuk materi terakhir ini diperlukan banyak waktu yang luang agar bisa memahami seluruhnya, serta melakukan semacam simulasi/latihan. Namun karena keterbatasan waktu akhirnya hari pertama harus berakhir juga. Sepertinya materi mengenai media harus ada kelanjutannya, seperti pelatihan fotografi, desain, dll.

Hari kedua berpindah tempat, yaitu di kampus UNISBA. Acara hari kedua ini adalah presentasi dari seluruh komisariat se-Bandung mengenai renstra PMB 2010. Dari 10 komisariat ada 1 komisariat yang berhalangan untuk hadir yaitu komisariat UNJANI. Peserta yang datang terlihat lebih banyak dari hari pertama dan lebih antusias lagi karena disini ajang sharing mengenai langkah-langkah cantik dalam menyambut mahasiswa baru agar tertarik pada KAMMI. Masukan, kritik, pertanyaan sangat banyak dilontarkan pada setiap presenter komisariat. Akhirnya, presentasi pamungkas dibawakan oleh komisariat UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang disampaikan oleh Salman Awaludin, ketua departemen kaderisasi kamsat UIN yang dibawakan dengan penuh semangat, penuh senyum dan juga penuh tepuk tangan para peserta. The great presentation!

Namun pada dasarnya satu tujuan pasti dari seluruh komisariat adalah bagaimana kita melayani mahasiswa baru dengan keikhlasan, mengajak pada kebaikan dan memperlihatkan akhlak baik dihadapan mereka. Karena KAMMI baik hati dan peduli.. Salam Mahasiswa..!

Sabtu, 03 Juli 2010

ukhti, saya mencintaimu karena Allah

mengapa berat ungkapkan cinta
padahal ia ada
dalam rinai hujan
dalam terang bulan
juga dalam sedu sedan... (ost. love is cinta)




Lidah ini selalu terasa kelu ketika ingin mengatakan “I love U”, padahal hati selalu mengatakan bahwa aku benar-benar mencintaimu. Mencintaimu karena Allah..

Allah menganugerahkan saudara-saudara yang senantiasa menemani dalam perjalanan suci mencari keridhoan-Nya. Saudara yang siap menemani dalam pahitnya perjuangan, dalam sakitnya pengorbanan, dalam lelahnya perjalanan mengemban amanah dakwah. Jika semua terasa sulit, maka saudara lah yang membantu memudahkan. Jika semua itu terasa pahit, maka saudara lah yang membuat semua terasa manis. Indah, dalam ikatan ukhuwah.

Namun tak jarang kehadirannya justru tak disadari sebagai anugerah. Hanya sebagai partner atau bahkan mungkin ada yang menganggap rival, astgfirullah.. tak jarang pula karena hanya ada kerikil diperjalanan itu, kita berselisih paham dengannya. Kerikil yang menyesakkan (meminjam istilah om pena menari). Mungkin tanpa disadari banyak perkataan yang menyinggungnya, tak menghargai usahanya, selalu mengkritiknya, dan membuatnya menangis, sakit hati.

Kita bayangkan dalam suatu kegiatan/ kepanitiaan, apa jadinya jika semua tugas kita yang meng-handle sendiri. Mulai dari membuat proposal, mencari dana, menghubungi pemateri, menyiapkan konsumsi, menyiapkan tempat, menyiapkan peralatan, mengkondisikan peserta, me-lobi pihak kampus, belum lagi masalah administrasi seperti menyiapkan presensi, CV ato sertifikat. Repotnya… namun disana ada saudara yang ikut membantu, menyelesaikan semua. Berbagi tugas dan tanggungjawab.

Menjalankan dengan penuh keikhlasan. Tapi lagi-lagi gara-gara hal yang mungkin sepele kita tak menghargai kerja saudara kita. Apa hanya gara-gara sertifikat yang tak bagus lantas kita tak menghargai kerja saudara kita? Atau gara-gara proposal tak kunjung cair kita menyalahkan saudara kita?

Satu kata ajaib yang sering di sebut-sebut namun sulit untuk dijalankan dengan baik…KOMUNIKASI. Ya, komunikasi adalah hubungan dua arah dimana si pemberi pesan dapat menyampaikan pesan dengan tepat pada sang penerima hingga penerima memahami apa isinya. Pasti ada banyak hal yang sesungguhnya tak bermaksud untuk menyakiti, namun komunikasi yang kurang baik dapat menyebabkan penerima pesan menangkap maksud lain dari pesan yang disampaikan. SALAH PAHAM. Memberi saran sangat di anjurkan, karena dalam rangka saling mengingatkan dalam kebaikan. Hanya saja cara yang tepat yang perlu disiasati agar tak ada yang sakit hati..

Sekarang saatnya berintrospeksi diri, berapa banyak saudara yang telah disakiti, terluka karena perkataan atau perbuatan kita. Karena jika menengok hati paling dalam, disana tertulis kata CINTA. Mungkin akan terasa malu untuk menyatakannya, namun itu perekat ukhuwah yang akan lebih terasa manis ketika kita lebih menyadari ‘how I love her”, lebih menyadari dengan mengatakannya secara verbal. Mari kita segera meminta maaf dan nyatakan: ukhti, saya mencintaimu karena ALLAH.. ayoo sebelum terlambat ^.^/



*inspirasi dari pengalaman pribadi, hihihi

Jumat, 02 Juli 2010

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Perkenalkan, saya Vera Permatasari Mulyadi. Untuk nama panggilan ada yang biasa manggil vey, ve, ra, vera, vea, veia, veyya, vevey, ade, ato neng… *untuk yang terakhir cuma di keluarga aja*. Ya tinggal pilih mau manggil apa. Lahir di kota Bandung tanggal 6 Mei 1990. Tapi tinggal di Cianjur, kota terindah sepanjang masa *lebay mode: ON*.

Anak ke-4 dari 4 bersaudara, ya ya ya saya anak bungsu. Sekarang masih kuliah di fakultas psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan PSIKOLOGI tentunya. Terobsesi untuk menjadi MUSLIMAH PSIKOLOG HANDAL :D, mudahkanlah ya Allah, amiinn..

Entah mengapa terlahir dengan hobi berorganisasi, hingga saat ini saya aktif di beberapa organisasi, khususnya KAMMI *kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia*.

Suka cokelat dan hujan. Suka nonton bola. Suka kucing. Suka anak kecil. Suka Kakashi Hatake. Suka berpetualang n nyasar. Suka turun ke jalan. Dan suka-suka yang lainnya :D

Ini hanya blog pribadi saya, ajang untuk menyalurkan hobi, belajar menulis dan belajar berbagi. Sebagai salah satu torehan tinta kehidupan dalam perjalanan menuju-Nya..

Salam hangat,

Vey..

Cokelat, lagi..

Tadi sore ada temenku yang maen ke kosan. Daaaaaannnn dia bawa cokelat!!! Hohoho, padahal gak usah repot-repot ya.. tapi lebih sering lebih baik, hahay!

Cokelat itu selalu terasa manis dan memaniskan. Apalagi Cadbury blackforest , yummie. Tapi teteuup, dark chocolate batter than milk chocolate. Waktu masih kecil cokelat favorit aku bermerk “silver queen” soalnya kalo dibeliin ma c ibu emang merk itu aja sih. Masih inget deh, dulu itu harga silver queen yang kecil Cuma Rp. 750,- n yang gede Rp 1.500,-. Sekarang? Lebih dari 8000an, apalagi cadburry, yang gede kan 22.000an, aaahhh mahaaaaallll.. ada yang mau nyumbang? :D

Postingan yang gak terlalu penting sih, Cuma mau ngucapin makasih banget buat temenku yang udah bersedia memberikan sebuah cokelat buatku, hiks.. thankz to “teh hana”.

indah pada waktunya...




“Terima kasih Ya Allah, Engkau telah memberikan pengalaman tentang mencintai seseorang, hingga aku bisa menyadari hanya cinta-Mu lah yang paling indah..”

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (TQS. Ar Ruum: 21)


Subhanallah, begitu sempurnanya Allah menciptakan elemen-elemen pelengkap manusia. Mulai dari hati, akal, jiwa, jasad dan ruh. Semua menjadi satu kesatuan yang akan menjalankan kewajiban terhadap Robb-nya, Allah Swt.

Suatu hari sang hati di amanahi kecenderungan terhadap orang lain. Hingga berbagai perasaan berkecambuk dalam diri. Dalam hati itu sendiri dan juga dalam akal. Antara bahagia, bingung, dan takut. Antara menerima dan menolak. Antara benar dan salah. Semua bercampur aduk dalam diri. Mempengaruhi jasad dan jiwa.

Entah mengapa amanah itu melahirkan ketentraman berada di”dekat”nya, timbul rasa kasih dan juga sayang. Sungguh, apa yang telah tercantum dalam Al-Quran adalah nyata, ini merupakan tanda kekuasaan-Nya yang luar biasa. Orang-orang menyebutnya…CINTA.

Wanita dibuat berbunga-bunga dengan kehadirannya, laki-laki tersihir dengan datangnya, mereka rela berkorban demi orang yang dicintainya. Dahsyat sekali cinta ini.. kedahsyatannya dapat membangkitkan nafsu tercela dalam diri. Mau menyerahkan apa saja demi sang pujaan hati, mau berbuat apa saja asal kekasihnya senang. Tak peduli itu halal atau tidak. Astagfirullah.. Namun, perasaan CINTA akan hadir dalam setiap insan. Ini adalah fitrah dari Allah tinggal bagaimana mengelola amanah yang berat ini.

Begitupun denganku, suatu saat rasa itu datang padaku. Saat aku belum bisa menyadari apa yang aku rasakan. Merasa deg-degan saat ada sms darinya, atau gugup saat dia berbicara. Ini sungguh cobaan yang berat. Aku sendiri sempat merasa takut, takut atas hal yang memang belum terjadi. Aku hanya merasa nyaman, jika dia “ada”. Dan dalam beberapa waktu kemudian aku selalu mengkhawatirkan keadaannya, dan lagi-lagi jika meminjam istilah orang itu namanya SAYANG. Tak pernah sebelumnya merasakan hal seperti itu. apa ini yang disebut kecenderungan dan ketentraman serta kasih dan sayang ? CINTA?

Resiko bermain api adalah terbakar, dan resiko mencintai adalah patah hati. Ya..patah hati, karena aku mencintai manusia. Manusia yang memiliki keterbatasan, manusia yang memiliki perasaan dan pikiran, manusia yang memiliki nafsu, manusia yang memiliki seluruh potensi kebaikan dan keburukan. Benar, jawabannya hanya karena aku mencintai makhluk. Maka wajar saja F aksi = F reaksi. Kemudian aku patah hati, karena dia “tak ada lagi”…

Semua yang terjadi adalah atas kehendak-Nya, permasalahannya adalah apa Dia meridhoi? Maka semua amanah yang dititipkan harus aku jaga dengan baik, digunakan hanya untuk beribadah pada Allah. Sungguh indah kekuasaan Allah, dari segala hal akan ada hikmah yang bisa diambil, akan ada banyak hal yang membuka kesempatan untuk menjadi lebih baik. Belajar dari pengalaman, belajar dari segala hal.

“Dan aku belajar dari waktu, untuk dapat melupakanmu”

Kembali pada Allah adalah satu-satunya obat penenang yang permanen. Mencoba memahami hakikat diri, karena diri ini akan kembali kepadanya. Bergantung hanya pada Allah, mencintai Allah, mencintai seluruh makhluknya karena ukhuwah islamiyah.. sungguh, ini terasa indah. Bersama saudara seperjuangan meniti jalan menuju-Nya. Saat aku melangkah mendekati Allah, maka Allah berlari mendekatiku. Aku memberi cinta pada saudaraku, Allah membalas dengan cinta-Nya yang jauh lebih indah

“mencintai Allah akan banyak rintangan dan cobaannya, tapi mencintai Allah tidak akan pernah bertepuk sebelah tangan, tidak akan disakiti dan juga tidak akan patah hati …”

Aku yakin perasaan itu akan ada pada setiap hambanya, karena itu fitrah. Tentu saja, tidak menjadi trauma untuk mencintai. Namun dengan ketidakadaannya, mungkin ini yang membersihkan hati dari hal-hal yang belum halal untuk diri. Karena saat ini, aku masih berpuasa, dan akan lebih bersyukur pada saat berbuka nanti.. menyejukkan dan lebih menetramkan.. karena semua akan indah pada waktunya..