Sabtu, 03 Juli 2010

ukhti, saya mencintaimu karena Allah

mengapa berat ungkapkan cinta
padahal ia ada
dalam rinai hujan
dalam terang bulan
juga dalam sedu sedan... (ost. love is cinta)




Lidah ini selalu terasa kelu ketika ingin mengatakan “I love U”, padahal hati selalu mengatakan bahwa aku benar-benar mencintaimu. Mencintaimu karena Allah..

Allah menganugerahkan saudara-saudara yang senantiasa menemani dalam perjalanan suci mencari keridhoan-Nya. Saudara yang siap menemani dalam pahitnya perjuangan, dalam sakitnya pengorbanan, dalam lelahnya perjalanan mengemban amanah dakwah. Jika semua terasa sulit, maka saudara lah yang membantu memudahkan. Jika semua itu terasa pahit, maka saudara lah yang membuat semua terasa manis. Indah, dalam ikatan ukhuwah.

Namun tak jarang kehadirannya justru tak disadari sebagai anugerah. Hanya sebagai partner atau bahkan mungkin ada yang menganggap rival, astgfirullah.. tak jarang pula karena hanya ada kerikil diperjalanan itu, kita berselisih paham dengannya. Kerikil yang menyesakkan (meminjam istilah om pena menari). Mungkin tanpa disadari banyak perkataan yang menyinggungnya, tak menghargai usahanya, selalu mengkritiknya, dan membuatnya menangis, sakit hati.

Kita bayangkan dalam suatu kegiatan/ kepanitiaan, apa jadinya jika semua tugas kita yang meng-handle sendiri. Mulai dari membuat proposal, mencari dana, menghubungi pemateri, menyiapkan konsumsi, menyiapkan tempat, menyiapkan peralatan, mengkondisikan peserta, me-lobi pihak kampus, belum lagi masalah administrasi seperti menyiapkan presensi, CV ato sertifikat. Repotnya… namun disana ada saudara yang ikut membantu, menyelesaikan semua. Berbagi tugas dan tanggungjawab.

Menjalankan dengan penuh keikhlasan. Tapi lagi-lagi gara-gara hal yang mungkin sepele kita tak menghargai kerja saudara kita. Apa hanya gara-gara sertifikat yang tak bagus lantas kita tak menghargai kerja saudara kita? Atau gara-gara proposal tak kunjung cair kita menyalahkan saudara kita?

Satu kata ajaib yang sering di sebut-sebut namun sulit untuk dijalankan dengan baik…KOMUNIKASI. Ya, komunikasi adalah hubungan dua arah dimana si pemberi pesan dapat menyampaikan pesan dengan tepat pada sang penerima hingga penerima memahami apa isinya. Pasti ada banyak hal yang sesungguhnya tak bermaksud untuk menyakiti, namun komunikasi yang kurang baik dapat menyebabkan penerima pesan menangkap maksud lain dari pesan yang disampaikan. SALAH PAHAM. Memberi saran sangat di anjurkan, karena dalam rangka saling mengingatkan dalam kebaikan. Hanya saja cara yang tepat yang perlu disiasati agar tak ada yang sakit hati..

Sekarang saatnya berintrospeksi diri, berapa banyak saudara yang telah disakiti, terluka karena perkataan atau perbuatan kita. Karena jika menengok hati paling dalam, disana tertulis kata CINTA. Mungkin akan terasa malu untuk menyatakannya, namun itu perekat ukhuwah yang akan lebih terasa manis ketika kita lebih menyadari ‘how I love her”, lebih menyadari dengan mengatakannya secara verbal. Mari kita segera meminta maaf dan nyatakan: ukhti, saya mencintaimu karena ALLAH.. ayoo sebelum terlambat ^.^/



*inspirasi dari pengalaman pribadi, hihihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar