Jumat, 30 September 2011

coklat,,, sekarang ada dimana?

pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...
pengen coklat...

nama coklat ada dimana-mana,,
cuma kebetulan karena namanya banyak yang pake
atau pertanda?
gak bisa lupa
dah bikin aku addicted
aku harus gimana.. :(
huhu...

Sabtu, 10 September 2011

Gigi Bungsu..

Karena sekarang aku di behel, jadi secara rutin aku harus silaturahim sama dokter gigi sekitar 2-3minggu sekali. Dari hasil silaturahim itu ada hikamahnya juga, aku jadi tahu masalah-masalah pada gigiku. Salah satunya adalah mengenai kehadiran si gigi bungsu/ geraham bungsu. Normalnya orang dewasa kan mempunyai jumlah gigi 32, sedangkan aku di umurku yang 21 ini masih berjumlah 28, kemanakah 4 gigi yang lainnya?? Ternyata masih sembunyi aja di dalam gusi :D

Aku baru tahu kalau itu dinamakan impaksi. Kata dokter gigiku perlu dilakukan tindakan, sebelum terjadi pembengkakan dan merusak gigi geraham disebelahnya, karena ternyata posisi si bungsu ini tak tumbuh normal, hiks. Iya, tidak normal soalnya tumbuhnya jadi menyamping dan menabrak geraham sebelahnya. “harus dioperasi di Bedah Mulut”.. OPERASI?? Tuing @_@

Mendengar kata operasi agak serem-serem gimana gitu,, tapi karena kakakku dan ibuku punya pengalaman di operasi gigi, jadi aku sedikit tenang karena ceritanya sama sekali tidak menyeramkan, haha. Akhirnya sama dokter gigi aku dirujuk ke dokter spesialis bedah mulut. Waktu itu aku datang tanggal 6 September 2011. Setelah konsultasi, diputuskanlah gigi bungsuku yang berjumlah 4 akan DIBUANG semuanya! Huhu. Tapi tidak sekaligus, akan ada 2 operasi, yaah.. operasi kecil lah ya :D *menenangkan diri*

Jadwal operasi pertamaku adalah hari jumat tanggal 9 September 2011 jam 17.00 di klinik praktek dokter tersebut. Operasi ini untuk membuang 2 gigi bungsu bawah. Dan ini membuat aku tak bisa datang ke ospek kampus. Semoga aku tidak mendzolimi sodara-sodara ku yang sedang berjuang dikampus. Afwan ya teman-teman aku belum bisa ke Bandung… :(. Sekitar jam 5 sore kurang aku sudah ada di klinik tersebut diantar sama ibu. Pasiennya lumayan banyak juga dan kasusnya banyak yang mirip sama aku, hihi serasa ada temen.

Menunggu.. beberapa menit.. bikin deg-degan juga ternyata. Takut disuntiiikkkk T_T. Aku sih santai saja, karena tahu kalau operasi itu tidak semenit dua menit, iya kan? Akhirnya sekitar jam 18 kurang aku di panggil.. masuk ke ruang dokter. Tidak menyeramkan, soalnya aku kan sering ke ruang dokter gigi ya. Lalu ngobrol-ngobrol bentar sambil dokter melihat hasil rontgen. Lalu aku disuruh untuk duduk di kursi panas (kursi apa namanya?). Ada satu orang perawat yang menyiapkan peralatan-peralatan operasi. Lalu dokter mengoleskan semacam gel mint yang rasanya manis kayak permen raspberry :D

Dokter membiarkanku sekitar 1-3 menit, sambil ngobrol sama ibuku. Lalu disuntik lah aku, kiri kanan beberapa kali. Ini adalah part yang aku tidak sukai >_<. Tetep aja disuntiknya mah kerasa ngilu, hiks. Udah disuntik mulutku kerasa seperti bengkak, padahal katanya sih nggak. Efek obat biusnya mulai bekerja. Disini juga aku “dicuekin” sama dokter, perawat dan ibu. Mereka ngomongin gigiku, sedang aku membisu di kursi itu. Udah gak bisa ngomong.

Beberapa menit kemudian, dokter mendekatiku, dan memasang kain penutup wajah sehingga aku tak dapat melihat apa yang dilakukan dokter. Kalau aku melihatnya, mungkin aku bisa kabur kali ya.. haha.

gggrrrr…grrr… sepertinya dokter sedang membelah sesuatu di gusiku.. krr…krrr… suara bor mulai terdengar.. suara penyedot air (dan darah) terdengar juga.. suara mesin dari kursi pun mulai meramaikan suasana.. Sakit sih nggak, suara-suaranya itu lho bikin pengen jingkrak-jingkrakan -_-"

Sekitar 30 menit kain penutup dibuka. OPERASI SELESAI! Alhamdulillah.. aku disuruh mengigit kassa selama 1 jam.. mulutku rasanya sudah tak berbentuk. Padahal lagi-lagi kata ibu, keliatan kayak biasanya aja, Cuma rasanya seperti bengkak. Banyak hal yang harus dilakukan atau dihindari, khususnya selama 24 jam pertama setelah operasi. Misalnya, harus dikompres pake es selama 2 jam setelah operasi, gak boleh banyak kumur, gak bolah membuang ludah apalagi menyedot darah didaerah bekas operasi, gak boleh makan dan minum yang panas, gak boleh nyentuh daerah operasi, dll.. hoho

Lalu dokter memberi resep tambahan obat anti nyeri, karena pas konsultasi aku sudah diberi resep duluan. Dan aku harus datang lagi jumat depan untuk membuka jahitan di gusiku *sakit gak ya?? :(

Setelah sekitar satu jam kassa yang digigit aku buang, mulutku rasanya masih belum bisa gerak. Tapi rasa sakit di daerah operasi mulai terasa. Nyut-nyutan.. hehe..yaa.. sekarang udah jam 00:41, aku belum mau tidur, wajahku jadi bengkak dan katanya bisa sampe seminggu bengkaknya.. ya ya ya baiklah..

ini ceritaku, apa ceritamu? :D

Cianjur, 9 September 2011 – 00:46

Jumat, 09 September 2011

Tik Tok Tik Tok

Jam hp ku menunjukkan pukul 00:25, sudah larut. Tapi rasa kantuk tak kunjung datang. Aah.. kalau sudah begini otakku selalu dipenuhi oleh berbagai hal. Banyak. Rupa-rupa. Geje dan galau :D

Seperti sekarang ini, aku tersiksa oleh penjara pikiranku. Tersiksa karena rindu. Halah. Iya, katanya kalau sudah cinta selalu mempunyai tempat tersendiri dalam hati, dalam pikiran, dalam aktivitas, dalam ucapan, dalam waktu-waktu yang selalu berlari sadis tanpa menoleh pada manusia yang mengejarnya. Andai saja jadwalku 16 jam yang akan datang bisa diundur, mungkin aku sudah dapat menemui cintaku. Andai saja jarak tak menjadi penghalang, mungkin aku akan selalu bercengkrama dengan cintaku. Andai saja… eh gak boleh berandai-andai ya.. :)

Tapi aku rindu sekali dengannya.. KAMMI.. pengen cepet-cepet ke Bandung… huhuuhu.. cinta sama KAMMI….!!!

Cianjur, 9 September 2011 – 00:42

Selasa, 06 September 2011

Flash

Mencoba merenungi kejadian beberapa waktu kebelakang, selalu ada hal yang perlu diperbaiki. Bukankah memang manusia diperintahkan untuk terus menjadi lebih baik dari hari ke hari? ya.. mungkin karena itu juga aku berusaha terus mengevaluasi segala ucapanku, segala tindakanku, bahkan segala prasangka-prasangka yang muncul di hatiku.

Ya Allah.. berapa waktu terbuang yang aku jalani tanpa mengingatMu. Ternyata, hidup tak hanya sekedar berbicara apa yang telah aku lakukan setiap detiknya, lebih dari itu bagaimana aku bisa mempertanggungjawabkannya kelak.

Orang-orang yang sudah keluar masuk dalam kehidupanku selalu memberikan warna tersendiri untukku. Ada jingga, ada biru, merah, hijau, atau sekedar warna abu-abu pun itu tak jadi masalah. Semuanya tergores dalam peta perjalanan menuju-Nya. Seharusnya aku pandai mengambil banyak hikmah atas apa yang terjadi selama ini, untuk bekal perjalanan selanjutnya. Ah, berapa banyak pula hikmah yang telah aku lewatkan dari orang-orang yang ada didekatku atau dari orang-orang yang sudah berjarak denganku.

Sudahlah, cukup saja. Tak ada lagi celah untuk membuang nafas tanpa ada asma-Nya. Sudah cukup jutaan detik aku lewatkan hanya dengan kesia-siaan. Saatnya berubah, menjadi hamba yang selalu memperbaiki diri. Menjadi yang bermanfaat bagi sesama. Menjadi pribadi yang selalu mendamba cinta Allah.. kan aku udah semester 7 ya.. :D

Cianjur, 6 September 2011 – 22:50

Sesuatu itu (katanya) disebut ALERGI

Berawal dari nonton sepak bola antara Iran vs Indonesia dengan hasil yang sangat menyedihkan sekali, 3-0, huhu. Kalah telak euy! Emang dari awal pun permainan dikuasai oleh timnas Iran. Ya sudah lah, soalnya hari ini aku bukan mau bahas itu :D

Ceritanya, waktu lagi nonton, telapak tanganku terasa sedikit gatal. Aku lihat ada beberapa benjolan sangat kecil seperti kuman air. Langsung aku perlihatkan pada kk ku yang sedang nonton juga, tanggapannya Cuma “iihh, kenapa atuh?”, aku jawab “hehe gak tau, kena kuman air kali”. Ya aku cuek aja ntar juga ilang, terusin nonton sambil teriak-teriak karena gawang Indonesia terus terancam, haaah!!! Indonesia semakin tertekan!! Eh, back to topic, setelah pertengahan babak 2 aku perhatikan tanganku lebih seksama, dan… waaaa bitik2nya semakin banyak dan menyebar di seluruh bagian telapak tangan. Aku bilang sama ibu, trus disuruh pake bedak salysilk buat ngurangi rasa gatal,, sambil bertanya-tanya gatel kenapa ya… walaupun sambil diterusin nonton bolanya :p

Pas sahur, masih terasa gatal dan merah. Akhirnya aku memutuskan untuk ke dokter saja nanti sore. Siangnya juga malah kaki juga ikut2an gatal. Kalo “herpes zoster” kan Cuma di salah satu bagian tubuh (kiri ato kanan) dan bintik2nya tidak menyebar tapi berkelompok, kalo “tampak” harusnya seluruh tubuh dan bukan bintik2 gitu. ANEH!! Langsung searching di internet, dengan keyword gejala-gelaja yang aku alami. Kemungkinan besarnya emang kuman air, pasrah deh coz katanya pengobatannya lumayan lama sekitar 1bulan.

Sorenya muter-muter nyari dokter praktek sama si papah, susah juga ya. Oh, baiklah ini hari sabtu H+3 lebaran! Akhirnya ke klinik 24 jam. Singkat cerita, ketemu sama dokter. Anamnesa dikit, trus aku nanya “jadi sakit apa dok?” dengan santai si dokter jawab “alergi”. WHAT?? ALERGI? *krik krik krik

“alergi kenapa ya dok?”
“kalo alergi kan susah nyari tau apa penyebabnya, bisa macem-macem, bisa makanan, udara atau stress”
“ooh” padahal aku masih belum menerima di diagnosa “alergi”. Soalnya aku mah gak punya riwayat alergi. Ooh pernah denk alergi obat, itu juga waktu SMP dan emang karena obatnya agak keras. Sepanjang jalan aku berpikir ini alergi kenapa?

Makanan? Seinget aku, sepanjang hari kemaren sampe malem gak makan yang macem-macem, pas tajil makan bubur ketan yang ada bola2 ubi nya, trus makan nasi+asam pade, trus makan kue nastar n kastangel. Minuman juga cuma air putih n susu. Alergi karena makanan berarti dicoret.

Udara? Jelas gak mungkin. Udah 21 tahun di Cianjur masa baru kerasa alergi udara sekarang? Berarti karena udara juga di coret.

Stres? Gak mungkin, gak ada stressor disini mah. Tugas kuliah udah gak ada, proposal penelitian juga belum jadi focus, organisasi gak da masalah, mau makan tinggal makan, mau tidur tinggal tidur, mau internetan/komunikasi gampang, mau ngapa2in juga bebas. Stress di coret.

Trus alergi sama benda-benda yang ada di rumah juga gak mungkin, kan setiap hari berhubungan sama benda-benda ini, trus aku gak keluar rumah juga..
JADI APA??? Pas nyampe rumah, ngobrol2, dan keluarlah statemen dari ibu:

Ibu: “oohh kayaknya gara-gara shampoo”
Aku: “hah?”
Ibu: “iya, kan eneng bilang, nyobain shampoo nya si aa yang CL**R MEN, kayaknya gak kuat kulitnya”
Aku: “wew, masa sih?”
Aa: “haha”
Papah: “obatnya di minum neng”

*masih gak percaya dengan diagnosa-diagnosa hari ini T.T

postingan ke-100

sebenernya pengen nulis sesuatu yang keren, tapi rasanya malas nulis :D
udah corat-coret di atta sih, tapi tak akan di posting sekarang, haha. aku posting ini aja deh ^^


Aku belajar diam dari banyaknya bicara,,

Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan,,

Aku belajar mengalah dari suatu keegoisan,,

Aku belajar menangis dari kebahagian,,

Aku belajar tegar dari kehilangan,,

Karna hidup adalah BELAJAR..



Belajar bersyukur meski tak cukup,,

Belajar ikhlas meski tak rela,,

Belajar taat meski berat,,

Belajar memahami meski tak sehati,,

Belajar sabar meski terbebani,,

Belajar setia meski tergoda,,

Belajar memberi meski tak seberapa,,

Belajar mengasihi meski disakiti,,

Belajar tenang meski gelisah,,

Belajar tersenyum meski hati terluka,,

Maka yang kutahu pembelajaran itu indah..

^_^



[sms dari teman]