Sabtu, 08 Mei 2010

Kenapa Mahasiswa Psikologi Stress?

Menurut Robert S. Feldman stress adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku.

Stres terdiri dari dua macam, yaitu eustress (positif) misalnya seseorang yang stress karena akan menghadapi pernikahannya. Tipe yang kedua yaitu distress (negatif) contohnya ketika seseorang stress menghadapi kegagalan ujian nasional.

Namun pada hakikatnya stress itu sangat tergantung pada kemampuan persepsi individu itu sendiri. Misalnya saat dua orang dihadapkan dalam permasalahan yang sama misalnya skripsi. Kedua orang tersebut hakikatnya mempunyai potensi yang sama untuk mengalami stress. Namun jika orang pertama mempersepsi bahwa skripsi sesuatu yang mudah, menyenangkan dan tidak dianggap sebagi beban yang berat, maka orang tersebut kemungkinan tidak akan mengalami stress. Berbeda dengan orang kedua yang mempersepsi bahwa skripsi adalah suatu beban yang berat, tugas yang pasti membuat sangat sibuk, menghabiskan waktu, biaya, dll. Kemungkinan besar orang tersebut mengalami stress. Sekali lagi bahwa stress akan sangat dipengaruhi oleh persepsi kita terhadap suatu stimulus/ objek.

Mahasiswa psikologi yang mempelajari cukup mendalam mengenai stress ini seharusnya lebih menguasi juga mengenai coping stress (mengatasi stress) dan lebih mudah memanipulasi persepsinya agar terhindar dari stress. Tapi ternyata oh ternyata mahasiswa psikologi pun tidak jarang mengalami stress, khususnya distress. Berikut adalah beberapa titik yang memungkinkan menimbulkan stress pada mahasiswa psikologi, khususnya fakultas psikologi UIN Bandung:

1. Tugas Kuliah
Tugas kuliah tak bisa dihindari. Hampir / semua mata kuliah harus membuat makalah/ laporan penelitian/ proposal/ paper/ resume (atau semuanya) yang mau tidak mau harus dikerjakan. Tugas ini akan selalu membayang-bayangi setiap harinya karena dalam seminggu (bahkan tiap hari) tak pernah luput dari tugas. Mereka mengahantui bahkan disaat si mahasiswa tidur, mandi, makan, nonton...(lebay). Terbayang bagaimana jika tugas tak dikerjakan, maka siap-siaplah dimarahi dosen dan ancaman nilai yang tidak keluar atau E!

2. Perkuliahan
  • Presentasi, presentasi disini hampir setiap hari pada setiap mata kuliah. Memang kebanyakan presentasi kelompok. Namun tetap saja semua harus berdiskusi, berdebat dan mencari solusi. Tak jarang banyak pertanyaan dari mahasiswa lainnya tak bisa dijawab, terdiam seribu bahasa, tersudutkan. Biasanya orang yang membuat pertanyaan yang “susah” akan disms atau di “calling” sebelumnya agar tak banyak bertanya, hahaha.
  • Waktu perkuliahan, waktu semester 3 hampir tidak mengalami libur, karena hari minggu pun dipakai kuliah (praktikum). Sering pulang malam. Sampai lupa makan. Tak bisa kongkow bareng temen2, apalagi cuci mata. Ahh jangan harap deh! Apalagi yang ngekos. Hal yang paling menyebalkan adalah tidak bisa pulang karena sabtu-minggu tetap masuk!

3.Praktikum
Ini adalah penyebab stress terbesar dan terpenting bagi mahasiswa psikologi. Kenapa?
  • Harus mencari OP/SP (objek/subjek penelitian). SP disini berbentuk “manusia” yang mempunyai perasaan dan pemikiran. Tak bisa dikendalikan begitu saja oleh kita. Jika tak bisa membawa SP tidak boleh praktikum = nilai jelek = selamat datang mata kuliah yang sama ditahun berikutnya! (kecuali nilai praktikum-praktikum lainnya, UTS n UAS nya tinggi)
  • Jika SP bermasalah. bermasalah disini bisa berarti datang telat, SP serabutan tanpa surat pernyataan kesediaan menjadi SP, SP yang ngeyel gak mau diajak kerjasama, SP yang kabur karena pusing ngerjain psikotes. Aaaarrrrgggghh!! Diskon nilai besar-besaran akan dialami!
  • Telat datang. ada beberapa praktikum yang masih ada toleransi 15 menit, tapi ada juga tanpa toleransi. Jika telat? TIDAK BOLEH MENGIKUTI PRAKTIKUM dan TIDAK ADA SUSULAN!
  • Salah kostum. Tidak memakai blazer atau kemeja+dasi (pakaian orang kator gt deh), maka harus pulang lagi dan ganti baju dan seperti biasa diskon besar-besaran terhadap nilai. Tapi biasanya kalo udah beberapa kali praktikum gak ada yang salah kostum lagi.
  • Prosedur praktikum. Salah sedikit saja bisa langsung kena feedback abis-abisan dari pembimbing (apalagi psikodiagnostika 1). Stress beneran deh, harus ngapalin buku manual, dirumah udah apal pas depan SP tiba-tiba ngeblank, diambang pintu pembimbing nyatet kesalahn kita, gugup, keringet dingin dan tambah kacau! Ini beneran lho, ada yang kayak gitu.
  • Pembimbing. Sosok yang lebih menakutkan dibandingkan dosen bahkan lebih menakutkan dibandingkan sweeper si pencuri! Hobinya ngediskon nilai (emang udah ketentuannya sih), amat sangat super disiplin sekali.. feedbacknya kadang pedes banget! Uugggh.. mantep deh kalo ditambah baso (lho?)
  • Laporan. yupz, abis praktikum gak pulang gitu aja, tapi pulang dengan membawa tugas laporan yang banyak yang harus beres dalam 2 hari jam 12.00 teng. hoho
4.Mata Kuliah
Jumlah SKS yang terlalu banyak yang menyita aktivitas diluarpun menjadi sumber stress tersendiri. Apalagi banyak matakuliah prasyarat. Misalnya pada mata kuliah statistic 1 si mahasiswa tidak lulus, maka tidak boleh mengikuti mata kuliah statistic 2. Padahal matakuliah statistic 2 adalah prasyarat matakuliah psikometri. Psikometri sendiri adalah prasyarat untuk mengambil psikologi eksperimen 2. Nah lho.. kebayang kan lulusnya kapan? Xixix. Waktu, tenaga biaya menjadi hantu yang terus mengikuti dalam ingatan. Tapi sistem ini belum diberlakukan secara ketat, ada beberapa mata kuliah yang masih membolehkan ikut asal mata kuliah prasyarat yang tidak lulus itu pernah dia ikuti, bukan karena cuti/ sering bolos.

5.Ancaman Lulus lebih dari 4 tahun
Nyambung ke mata kuliah sebenernya, semakin banyak mata kuliah yang mengulang atau tidak diberi izin untuk diambil, maka semakin lama lulus. Yaa.. karena tak ada Semester Pendek – semester pendek-an. Makanya semangat!!!

6.Biaya Kuliah
SPP lumayan, buku mahal, fotocopy, ngprint tugas-tugas, ngejajanin OP/SP, hohoho, kuliah teh gening mahal *memijit-mijit dahi. Apalagi yang ngulang, hahay, tambah besar aja tuh biaya yang harus dikeluarin.

Masih banyak sumber stress yang ada, misalnya jika ada yang mengikuti organisasi kampus atau diluar kampus. Tugasnya semakin banyak lagi. Apalagi jika teman-teman oraganisasi tak mengerti dengan keadaan kita. Keadaan yang menjadikan waktu, pikiran dan tenaga kita cukup terkuras dengan yang namanya kuliah! (curhat ini mah, haha)

Namun ketika kita mempunyai coping stress yang jitu, maka semua akan diselesaikan dengan mudah. Karena sesungguhnya Allah tidak akan memberi beban diluar kemampuan manusia. Lalu apa coping stress yang jitu itu? Temukan jawabannya di episode berikutnya. Hahahahah

Maka hati-hati mempersepsi sesuatu, waspadalah..waspadalah..

Cerita Milad Kali Ini #3

Hujan Do’a

Moment milad itu biasanya aku kebanjiran doa-doa,mulai dari keluarga, sahabat2, teman, sampai hanya kenalan selewat saja..

Mereka mengirimkan pesan singkat (halah bilang aja sms), hingga memenuhi inbox hp ku. Seneng sih di hujanin doa kayak gitu, mungkin aja ada yang diijabah diantara doa-doa yang baik itu. amiin..

Sms pertama beberapa tahun terakhir datang dari si soulmate (ini perempuan lho ya, sahabat aku dr SMA). Kecuali orang-orang yang nyuri start, yang memberi doa tanggal 5, xixi. Papah n kk aku pasti ngesms, kalo ibu, jelas, biasanya langsung nelepon. Doanya selalu menyejukkan, dan membuat ketagihan. Sejak kuliah, mau ada UTS ato kuis ato praktikum, ato apapun aktivitas aku yang berarti, pasti aku minta doanya ^_^, dan langsung membuat hati tenang.

Tapi doa kali ini agak sedikit banyak yang aneh, rada-rada nyerempet ke hal itu.. “pangeran berkuda putih”, ini contohnya:

“veeeerrrrraaaaa… meudh ultah nyaak.. mga pjg umur,, shat slalu,, byk rzki,, t ’capai mwa cita’y.. n mga cpt2 dp’temukan dg sang pjaan hati… “Pangeran B’kuda Putih”aaaaammiiiinnn”

Ato yang ini

"Met milad vey.. mdh”n pngeran brkda pthx cpt ktmu ya…"

Ato yang sedikit lebih ekstrem

“nah lho udh kpla 2. Brarti vera jg hrus mkir ttg menyempurnakan agama…”

Wow! Ckckc.. speechless :I
Yaahh, itu Cuma sebagian sih, kalo yang lainnya mendoakan yang seperti biasanya..
Oya via facebook pun lumayan banyak yang ikut menghujani aku dengan doa..
Makasih ya makasih ya makasih ya ^o^/

Cerita Milad Kali Ini #2

6 Mei dari Jam 6 Sampai Jam 6

Ini aktivitasku di miladku. Dari jam 6 sampai jam 6, memang begitu. Berawal dari sms Kadept. Kaderisasi KAMMI UIN yang mengharuskan hadir dalam rapat kaderisasi. Akhirnya jam 6 itu aku pergi rapat di mesjid yang lumayan jauh dari kosan. Seperti biasa rapat kaderisasi selalu penuh semangat, penuh ide dan gagasan yang siap di realisasikan, walaupun terkadang baru menjadi mimpi para penggagasnya. Rapat tak aku ikuti sampai selesai, hanya sampai 07.45, karena aku harus menemui Subjek Penelitian (SP/OP) untuk praktikum hari jum’at.

Aku pergi mencari alamat calon SP yang berada di daerah depan kosan sahabat aku. SP kali ini berumur 5-6tahun. Kebetulan waktu tanggal 5 aku tak sengaja bertemu dengan calon SP aku yang sedang main, dan kebetulan pula ada ibunya (bukan kebetulan sih, sudah ketentuan Allah). Akhirnya aku PDKT ma mereka dan mengutarakan maksudku untuk manjadikan anak itu sebagai SP ku dan mereka setuju. Pergi mencari ditemani oleh Erma (sahabat aku), akhirnya ketemu juga. Dan kamu tau? Aku lihat SP aku sedang mencuci piring didepan rumahnya. Anak umur 5tahun mencuci piring yang cukup banyak! Astagfirullah.. Vey, kamu inget gak kapan ngebantuin ibu n papah nyuci piring?! Satu tusukan buat aku..

Lalu dipersilahkan masuk ke rumahnya. Sambutannya sangat hangat. Deg! Rumahnya tak lebih besar dari kosan aku, bahkan hanya terbuat dari papan/ bilik dan dapurnya kecil. Kalo gak salah inget, di pekerjaan ibu aku pernah di tulis kalo criteria pra-sejahtera tuh lantainya masih dari tanah, yaah.. begitupun mereka, dapurnya masih berlantaikan tanah.. tusukan kedua buat aku!

Saat meminta data-data yang diperlukan, ternyata anak ketiganya (bayi sekitar umur 1tahun) itu sedang sakit. Ibunya SP bilang ayahnya jarang pulang soalnya kerja jadi kuli bangunan. Ketiga anaknya yang masih kecil di urusnya sendiri (anak pertama berumur 7tahun). Ini tusukan ketiga.. aku berpikir bagaimana pola asuhnya? Pendidikan orangtua SP hanya sampai SD, itu pun dengan keadaan ayah SP yang jarang pulang. Ya Allah…. Semoga mereka menemui hal yang lebih baik. Sayang, aku tidak lama disana, karena harus masuk kuliah Abnormal jam 08.30.

Kuliah seperti biasa, penuh diskusi dan debat, penuh aroma pemikiran kritis tapi terkadang tercium bau hanya ingin menguji dan cari muka. Dinamika perkuliahan di kelas D akan selalu ada. Saat bubar, keenam sahabatku terpisah-pisah. Namun akhirnya kami berkumpul di kosan erma (basecamp, hee). Kecuali satu orang, yang masih membuat aku bingung, ada apa dengannya..

Masuk Psikologi Perkembangan, Alhamdulillah ada dosen asli nya. Tapi kuis >_<,. Kuisnya unik, bikin cerita tentang life event model kehidupan kita sendiri. Wah lagi-lagi “kebetulan” pas aku lagi milad. Aku bercerita tentang sesuatu yang cukup memberikan perubahan dalam hidup aku. Ketika selesai aku mau membagikan kue yang kemaren dah aku beli dengan sahabatku yang milad di tanggal 5, tapi lagi-lagi sahabatku itu menunjukkan sikap yang berbeda.. cukup menyakitkan..

Seperti biasa pula, hari kamis, minggu ke-2 akan ditutup oleh kajian islam (KIDS KAMMI). Pemateri kali ini surprise bgt, yaah walaupun aku penanggung jawab buat KIDS, tapi tetep aja membuat surprise.. pematerinya SEKRETARIS UMUM KAMMI uin, hee.. seangkatan ma aku, hihi, aneh. Serasa diskusi di kelas, kalo pematerinya seangkatan teh,,, dan berbeda lagi, tempat talimnya agak ekstrem, yaitu di depan masjid. Dipelataran yang menjadi pusat perhatian semua orang yang lewat. Hm.. ckckck, di hari miladku… dan KIDS ini berakhir pukul 6 sore..

Cerita Milad Kali Ini #1

Tentang 6 Mei

20 tahun.. ya milad kali ini aku tepat berumur 20 tahun. Katanya usia dewasa.. (padahal masih remaja akhir kalo kata Santrock* mah). Yaa, seperti biasa aku menagih cokelat pada teman2ku, haha. Tapi Cuma sahabat2 aku aja yang ngasih. Milad jadi ajang pesta cokelat nih. Tapi di bandung gak kayak di cianjur, pesta cokelatnya gak rame.

Biasanya ketika milad aku teringat peristiwa Mei 1998, waktu reformasi Indonesia. Tapi milad kali ini mengingatkanku pada peristiwa 6 Mei 2009.. hmm.. ada suatu hal yang aku lakukan tanpa berpikir panjang, tanpa melibatkan perasaan juga sepertinya..egois.. huft.. maaf…..

Oya 6 Mei 2009 itu juga waktu aku DM 2 KAMMI..

Awalnya aku pikir aku bakalan jadi gak suka sama tanggal 6 Mei.. tapi ternyata ada sahabat-sahabat aku yang bikin aku ngerasa bersyukur memiliki mereka. Yaa bahasa kerennya bisa ngasih warna baru dalam hidup aku – eSTe_VeWee. Luv u coz Allah.. Hanya saja, ternyata 6 Mei itu lagi-lagi bikin aku kehilangan orang yang aku sayangin.. salah satu sahabat aku “hilang”,,, dia berbeda,,, walaupun dia sudah berbeda sejak beberapa minggu kebelakang, tapi sampai 6 Mei dia tetap berbeda, aku benar-benar kehilangan dia,, kehilangan orang yang aku sayangi di hari miladku- lagi..

alhamdulillah masih ada sahabatku yang lain, masih ada keluargaku, masih ada teman-teman, masih ada akhwat-ikhwan yang selalu memberi semangat, makasih..

*tokoh psikologi perkembangan

Selasa, 04 Mei 2010

1,8 T untuk (Penghuni) Gedung DPR

1.800.000.000.000,- adalah angka yang sangat besar. Nggak besar gimana NOL nya saja sampai bejajar gitu kayak semut yang lagi ngantri BLT. Angka itu bukan sembarang angka. Angka yang kalo disingkat jadi 1,8 Triliun itu adalah angka yang dipilih khusus oleh ketua DPR yang terhormat untuk membangun gedung DPR baru. Dengan alasan gedung DPR yang sekarang (yang mewah itu) sudah tidak layak pakai karena mengalami perubahan, yaitu jadi miring 7-8 derajat.

Usut punya usut pihak Pekerjaan Umum yang mengkroscek gedung itu TIDAK memberi rekomendasi untuk pembangunan gedung baru. PU hanya mengatakan ada beberapa kerusakan SEDIKIT pasca gempa bulan September. Mendapat klaim seperti itu ada sedikit “perubahan alasan” katanya gedung DPR terlalu Crowded alias over capacity alias terlalu penuh. Bah!

Gedung mewah itu terlalu penuh gimana sih? Perasaan ya dari dulu cukup-cukup aja. Terus kenapa muncul angka 1,8 Triliun? Kok bisa-bisanya dari pihak DPR sendiri yang bilang 1,8 T, ada apa ini?

Sempat menonton di bedah editorial media Indonesia (EMI) bahwa gedung tersebut sebenarnya masih sangat layak untuk digunakan sampai 50 tahun. Sekarang umur ini gedung masih Teenanger, masih remaja, baru 19 tahun, sama kayak umur yang punya blog, haha. Terus dalam bedah EMI itu dikatakan bahwa untuk membangun gedung SUPER mewah saja diperlukan cukup 1,3 Triliun. Nah pertanyaannya sekali lagi, dari mana muncul angka 1,8 T, ckckck.

Benar juga ya, ada yang bilang, coba anggota DPR tuh studi bandingnya jangan ke luar negeri terus. Cobain atuh studi banding ke pelosok daerah yang makannya saja sangat susah. Gedung sekolahnya saja hampir (sudah) roboh, sudah bukan miring 7-8 derajat. Anak jalanan yang tak punya rumah, tak mengenyam pendidikan, pengangguran dimana-mana. Hal ini sangat menyakitkan untuk rakyat yang serba kekurangan. Ya Allah, dimana hati nurani oknum-oknum anggota DPR itu? Akan sangat terpuji jika anggaran tersebut digunakan untuk pendidikan, pembangunan sekolah, pemberian beasiswa, pasokan buku-buku, dll.

Wah, memang ini negeri B***bah,
Yang wakil rakyatnya hidup bermewah-mewah
Sedang rakyatnya makan dengan mengais sampah
Bah.. !

Bahagia Itu Relatif

Kalo kamu dikasih uang 10 juta gimana perasaan kamu?
Mungkin kamu langsung tereak-tereak, seneng banget coz bisa langsung beli sesuatu yang kamu idam-idamkan. Ada juga yang merasa seneng coz dia sangat membutuhkan uang itu untuk menghidupi keluarganya..
Tapi lihat deh di belahan dunia lain, disana ada yang cuek- cuek aja tuh sama uang itu. Senang? Gak! Baginya biasa saja di beri uang 10 juta, toh dia sudah banyak memiliki uang, berpuluh-puluh milyar mungkin..
Sekarang kalo kamu makan pagi bareng sama ortu kamu gimana perasaan kamu?
Biasa aja? Ya bisa jadi begitu. Makan pagi bareng ortu gak terlalu berpengaruh. Ya itu..biasa aja perasaannya.
Nah, didunia sana ada yang sangat menunggu-nunggu moment makan bareng ini, ketika ada waktu untuk makan bareng ma ortunya dia seneng luar biasa…
Apa kamu pernah menemukan orang yang menurutmu sempurna? Kaya..cantik..pintar..banyak teman..punya keluarga yang harmonis..baik hati pula, wuuiihhh perfect deh pokoknya! Tapi apakah yang seperti kelihatannya? Saya yakin tidak… manusia tak ada yang sempurna, pasti ada suatu “kekurangan” pada dirinya. Bisa jadi dia punya penyakit kanker yang mematikan! Ato mungkin dia punya kenangan masa lalu yang selalu membuatnya cemas. Ato, dia bukan islam!
Lalu apa kamu pernah menemukan orang yang amat menderita? Miskin..jelek..tidak terlalu berprestasi..keluarga gak karuan.. so kamu bilang dia malang 100%? Gak juga! Ternyata dia punya peran di lingkungannya….mengajar ngaji anak-anak di kampungnya dan dia sangat disayang anak-anak itu..
Disanalah letak relatif dalam bahagia itu. Ada yang bahagia karena uang, ada yang bahagia karena keluarga, ada yang merasa bahagia dengan kehadiran sahabat-sahabat yang selalu mendukungnya.
Lalu apa sumber kebahagiaan yang sesungguhnya? hanya ada satu yang membuat bahagia dalam kehidupan ini, SYUKUR… ya syukur! Hanya dengan bersyukur kita bisa bahagia. Ketika seseorang makan dengan daging tanpa ada rasa syukur.. itu tidak akan dirasakan sebagai kebahagiaan. Tapi bagaimana dengan seseorang yang hanya makan dengan telur tapi diiringi dengan rasa syukur? Saya yakin dia merasa bahagia. Dia akan merasa bahagia masih bisa makan dengan enak.
Ketika keluargamu hancur, kamu akan masih merasa bahagia karena kamu memiliki teman yang selalu sayang padamu. Ketika kamu tak berprestasi dikelas, kamu akan bahagia karena kamu bisa mengatur organisasimu. Ketika kamu berekonomi pas-pasan kamu akan merasa bahagia karena keluargamu begitu menyenangkan. Bahkan ketika kamu merasa sudah tak ada yang membuatmu bahagia didunia ini, kamu merasa sendiri, maka kamu bisa bahagia karena kamu bersyukur memiliki ALLAH Yang Maha Besar…

So, cari sumber-sumber bahagiamu itu dalam hal apapun.. Allah akan menambah nikmat ketika kita bersyukur.. semangat!!