Selasa, 04 Mei 2010

1,8 T untuk (Penghuni) Gedung DPR

1.800.000.000.000,- adalah angka yang sangat besar. Nggak besar gimana NOL nya saja sampai bejajar gitu kayak semut yang lagi ngantri BLT. Angka itu bukan sembarang angka. Angka yang kalo disingkat jadi 1,8 Triliun itu adalah angka yang dipilih khusus oleh ketua DPR yang terhormat untuk membangun gedung DPR baru. Dengan alasan gedung DPR yang sekarang (yang mewah itu) sudah tidak layak pakai karena mengalami perubahan, yaitu jadi miring 7-8 derajat.

Usut punya usut pihak Pekerjaan Umum yang mengkroscek gedung itu TIDAK memberi rekomendasi untuk pembangunan gedung baru. PU hanya mengatakan ada beberapa kerusakan SEDIKIT pasca gempa bulan September. Mendapat klaim seperti itu ada sedikit “perubahan alasan” katanya gedung DPR terlalu Crowded alias over capacity alias terlalu penuh. Bah!

Gedung mewah itu terlalu penuh gimana sih? Perasaan ya dari dulu cukup-cukup aja. Terus kenapa muncul angka 1,8 Triliun? Kok bisa-bisanya dari pihak DPR sendiri yang bilang 1,8 T, ada apa ini?

Sempat menonton di bedah editorial media Indonesia (EMI) bahwa gedung tersebut sebenarnya masih sangat layak untuk digunakan sampai 50 tahun. Sekarang umur ini gedung masih Teenanger, masih remaja, baru 19 tahun, sama kayak umur yang punya blog, haha. Terus dalam bedah EMI itu dikatakan bahwa untuk membangun gedung SUPER mewah saja diperlukan cukup 1,3 Triliun. Nah pertanyaannya sekali lagi, dari mana muncul angka 1,8 T, ckckck.

Benar juga ya, ada yang bilang, coba anggota DPR tuh studi bandingnya jangan ke luar negeri terus. Cobain atuh studi banding ke pelosok daerah yang makannya saja sangat susah. Gedung sekolahnya saja hampir (sudah) roboh, sudah bukan miring 7-8 derajat. Anak jalanan yang tak punya rumah, tak mengenyam pendidikan, pengangguran dimana-mana. Hal ini sangat menyakitkan untuk rakyat yang serba kekurangan. Ya Allah, dimana hati nurani oknum-oknum anggota DPR itu? Akan sangat terpuji jika anggaran tersebut digunakan untuk pendidikan, pembangunan sekolah, pemberian beasiswa, pasokan buku-buku, dll.

Wah, memang ini negeri B***bah,
Yang wakil rakyatnya hidup bermewah-mewah
Sedang rakyatnya makan dengan mengais sampah
Bah.. !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar