Rabu, 13 Juni 2012

Situasi yang “ntahlah”


Aku masih seperti anak kecil yang sering merengek “pengen eskriiim”, “pengen cokelat”, “iihh orang itu nyebelin”, “stress ah, mau bobo”, “huhu sakit..” ato rengekan-rengekan lain yang sampe saat ini masih belum hilang. Masih saja menghiasi perjalananku.

Ada juga satu waktu saat aku harus kebingungan bagaimana menghadapi sesuatu. Lalu setelah mengambil tindakan rasa sesal turut serta dibelakangnya. Terlambat. Duuh kenapa juga sih harus kayak gitu? …. Mungkin belum dewasa…

Aahh iya.. Aku belum dewasa. Kadang takut untuk menjadi dewasa. Apa pula makna dewasa? Makhluk apa itu? Tapi coba tengok kehidupanku di sisi lain.. ada hal yang kadang tak aku mengerti.. bahkan lebih sering yang tak aku sadari..

Terhanyut dalam diskusi-diskusi segar mengenai kehidupan, berbagai opini, idealism, doktrin, atau sekedar gossip gossip tak penting campur aduk dalam satu suguhan besar bernama: KOMUNIKASI. Iya komunikasi. Jika aku turut mengeluarkan opiniku, idealism-ku atau ke-aku-anku lainnya, maka dalam komunikasi itu kadang seperti ada yang menyenggolku untuk sekedar mengatakan “Heeyy, dewasa donk!”.  *siiigh* kalo malem2 gini baru ngeuh bahwa semua itu proses menuju kedewasaan. Keyword nya bahwa Allah memberikan apa yang kita butuhkan. Camkan itu vey!

Cianjur, 12 Juni 2012 – 23:01
(belajar sebijak mungkin untuk menyikapi sesuatu, karena aku adalah orang yang berarti untuk orang-orang disekitarku yang sayang padaku… *aiihh… PD euy*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar