Kamis, 08 November 2012

hujan

hujan deras.
tumbuhan basah.
genting rumah yang berwarna oranye menjadi aliran sungai-sungai hujan.
ntah apa yang dipikirkan.
apa peduliku dengan halaman depan yang becek
tak juga dengan aku
hanya ingat bahwa dijalan lebih mengasyikan
jalan tanah yang banyak genangan air hujan
ditumbuk tanpa ampun oleh hujan, lagi-lagi hujan
satu-satunya pilihan saat itu adalah:
berlari keluar, membentangkan tangan, berputar dan merasakan terpaan-terpaan mesra sang hujan
walau tak sendiri, aku menikmati dalam diri..
aku.. bertahun-tahun yang lalu..


simple

"jadilah pemenang disetiap tantangan" kata chef Juna.

sebenarnya aku bukan penonton setia acara master chef, nonton sekali-kali saja kalau ingat. tapi kata-kata chef Juna pada peserta acara itu jadi catatan yang tersimpan di memoriku tanpa sadar. hingga beberapa waktu lalu, kalimat itu muncul dalam pengalaman sadarku.

aku bukan sedang mengikuti kompetisi, apalagi kompetisi memasak. tapi otakku mengasosiasikan kalimat itu bahwa aku harus menjadi pemenang di setiap harinya: menghindari dosa, meraih pahala!
itu saja.